​Jelang Ramadan dan Idul Fitri, Ketua DPRD Ingatkan Pemkab Lakukan Pengawasan Pasar

    SAMPIT – Kenaikan harga kebutuhan pokok jelang Ramadhan hingga Idul Fitri menjadi tradisi yang selalu muncul setiap tahunnya. Bukan tanpa alasan hal tersebut selalu menjadi tradisi. Tingginya kenaikan permintaan pangan pokok akibat tidak diantisipasi dengan baik oleh pemerintah.

    Selain itu, persoalan tata niaga rantai pasok kebutuhan pokok juga masih menjadi persoalan yang belum terselesaikan. Banyaknya tangan perantara dalam rantai tersebut membuat harga harga bahan pokokmenjadi tinggi.

    Demikian diungkapkan, Ketua DPRD Kotim Jhon Krisli, Jum’at (26/5) kepada beritasampit.co.id, menurutnya pengawasan terhadap harga sembako menjelang bulan puasa perlu dilakukan untuk menjamin harga kebutuhan pokok tetap normal di pasaran.

    “Perlu ada pengawasan dari pemerintah daerah (Pemda) dalam hal ini keterlibatan langsung instansi teknis dinas perindustrian, perdagangan dan pasar (Disperindagsar), agar harga bahan pokok tetap stabil selama bulan ramadhan dan idul fitri nanti,” katanya.

    Jhon menjelaskan, jika harga cabai rawit merah di tingkat petani Rp 50.000 per kilogram, dan misalnya ada 10 mata rantai mengambil keuntungan misalnya Rp 1.000 per kilogram, maka harga cabai pada konsumen atau end user sudah Rp 60.000 per kilogram, atau naik Rp 10.000 per kilogram akibat panjangnya mata rantai pendistribusian cabai tersebut.

    Selain itu lanjutnya, kenaikan kebutuhan bahan pokok juga diakibatkan banyaknya oknum yang memanfaatkan momen untuk berlomba-lomba menimbun sembako menjelang ramadhan sehingga barang-barang dipasaran menjadi langka dan akibatnya harga menjadi naik.

    Sementara itu terpisah Kepala Bagian Ekonomi, SDM dan SDA Pemkab Kotim, mengatakan untuk mengantasipasi lonjakan harga kebutuhan jelang ramadhan nanti pemerintah daerah akan segera melaksanakan rapat koodinasi untuk evaluasi persiapan menjelang H-1 bulan Ramadan.

    “Dalam waktu dekat ini kita akan gelar rapat koodinasi bersama instansi dinas perindustrian, perdagangan dan pasar, kemudian kami juga telah menyiapkan kegiatan-kegiatan untuk mengatasi lonjakan harga dipasaran,” katanya

    Adapun langkah antisipasi untuk mengatasi lonjakan harga selama bulan ramdhan dan hari raya idul fitri nanti, lanjutnya, pemerintah daerah kabupaten kotawaringin timur akan menggelar pasar murah, pasar ramadhan dan membentuk pos pantau harga kebutuhan pokok dipasaran.

    Ditambahkannya, pihaknya juga tetap melibatkan tim pengendali inflasi daerah (TPID) yang akan berwenang mengawasi ketersediaan bahan pokok dan menjaga tingkat inflasi selama bulan Ramadhan,”kita juga libatkan tim untuk mengendalikan dan memantau harga kebutuhan pokok dipasaran,” tutupnya.

    (fzl/beritasampit.co.id)