​Lintas Suku dan Agama Komitmen Jaga Persatuan Kalteng Bumi Pancasila

    PALANGKA RAYA – Puluhan pemuda dan mahasiswa dari berbagai perwakilan Organisasi Kepemudaan (OKP), Ormas, Himpunan Mahasiswa Kabupaten Kota Palangka Raya mengadakan Fokus Grup Diskusi (FGD) Pemuda Lintas Suku dan Agama, Rabu malam (24/05/17).

    Tujuan dilaksanakannya FGD tersebut agar para pemuda peduli akan pentingnya menjaga kerukunan dalam kehidupan beragama, serta saling menghargai perbedaan suku dan ras agar tetap terjaga.

    FGD yang di adakan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palangka Raya ini mengangkat tema “Penguatan Kalteng Sebagai Bumi Pancasil” dihadiri perwakilan beberapa Organisasi pemuda dan mahasiswa seperti GMNI, KMHDI, KNPI Palangka Raya.

    Selain itu juga diikuti PC. IMM Palangka Raya, SAPMA PP Palangka Raya, Ikrar Madani Kalteng, Hima Kotim, Hima Lamandau, Hima Kobar, Hima Barut, serta BEM.

    FGD yang dilaksanakan Rabu (24/05/17) malam di aula sekretariat HMI Cabang Palangka Raya diisi oleh seorang Akademisi Universitas Palangka Raya Iskandar Fauzi, M.Pd seorang Akademisi Universitas Palangka Raya.

    Dalam diskusi Dosen MKU Universitas Palangka Raya ini menyampaikan bahwa Kalimantan Tengah adalah miniatur Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika yang sesungguhnya, dan harus disadari oleh setiap masyarakat.

    Kalimantan tengah dari sejak awal berdirinya Negara Indonesia sudah menerapkan nilai-nilai Pancasila, saling menghargai perbedaan suku dan agama, tingkat toleransi yang sangat tinggi khususnya dalam toleransi beragama.

    “Kalimantan Tengah sudah kuat dalam hal menjaga kerukunan agama dan suku. Tinggal bagaimana cara kita merawat kekuatan ini agar tidak rusak, dan pemuda lah yang harus berperan,” tegasnya.

    Ikra Sanjaya peserta FGD juga menyampaikan salah satu cara pihak luar untuk menguasai dan menghancurkan Indonesia adalah dengan cara membuat konflik, memecah belah kesatuan bangsanya. Menurutnya, ketika Indonesia tidak bersatu maka akan mudah untuk dikuasai dan diserang.

    “Dengan banyaknya permasalahan isu agama dan suku. Kita sebagai pemuda harus berhati-hati dan tetap waspada. Karena Kalimantan Tengah sekarangpun sudah disusupi oleh isu-isu tersebut. Sesama masyarakat kalteng sengaja dipecah belah melalui isu suku maupun agama,” ungkap Ikra.

    Dalam diskusi tersebut pemuda dan mahasiswa dari berbagai organisasi dan latar belakang yang berbeda bersepakat untuk bersama merawat kerukunan di bumi tambun Bungai Kalimantan Tengah, berpikir cerdas dan rasional terhadap isu yang mampu memprovokasi, dan memberikan solusi akan masalah yang dapat mengancam kerukunan di Bumi Pancasila Kalimantan Tengah.

    (dsz/beritasampit.co.id)