​Jalan Ungus Mat Usup Desa Sebamban Perlu Penimbunan Secepatnya

    SAMPIT – Jalan Ungus Mat Usup Desa Sebamban, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS), Kabupaten Kotawaringin Timur, selalu banjir setiap air pasang tinggi dan meluapnya air sungai Mentaya.

    Sehingga akses jalan kepedesaan turut terendam. Hal ini tentunya perlu penimbunan secepatnya agar akses jalan tersebut dapat dilalui dengan mudah oleh masyarakat.

    Jalan Ungus Mat Usup merupakan jalan satu-satunya menuju rumah perkampungan yang padat penduduk. Para pengguna jalan desa tersebut juga penduduk asal yang memang pertama kali bermukim didaerah itu.

    Tak hanya itu, perkampungan itu juga sudah sejak lama berdiri bangunan pasar desa setiap pekan sekali ramai masyarakat pembeli.

    Dan tak jauh dari pasar desa itu juga masih berpungsinya dermaga desa sebagai tempat taksi klotok atau fery penyeberangan membawa kendaraan roda dua yang mau menyeberang kedesa tetangga, seperti Desa Babirah dan Hantipan.

    Oleh pemerintahan desa Sebamban poros jalan desa satu-satu akses meningkatkan prekonomian desa bagi warga masyarakat penduduk pinggiran sungai yang selalu beraktifitas setiap harinya.

    Seperti prikanan, pertanian padi dan perkebunan kelapa dalam. Kepala desa Sebamban, Sabang, SH ketika dikonfirmasi beritasampit.co.id , Sabtu (6/5/2017) dikediaman mengatakan, jalan desa Ungus Mat Usup merupakan satu-satu jalan desa warga masyarakat penduduk yang berdiam dipinggiran sungai Mentaya yang merupakan asalnya penduduk desa tersebut.

    Seiring perkembangan pembangunan katanya, hingga terisolasinya jalan darat yang merupakan terbukanya poros jalan provinsi yang menjadikan jalan desa Ungus Mat Usup sebagai penghubungnya.

    “Tahun 2016 lalu jalan sekitar pantai kita perlebar  8 meter dan kita bangunkan siring berton memakai batu belah panjang keliling 320 meter menggunakan Dana Desa,” ujarnya.

    Lanjutnya menjelaskan, pada pembangunan berikutnya kondisi jalannya kita tingkatkan tepatnya dari depan pasar desa sampai sehabis siring. Untuk tahun 2017 ini sambung Kades, jalan Ungus Mat Usup kita lanjutkan prioritasnya, dan kita tingkatkan dengan penimbunan tanah uruk , karena jalan desa ini sering banjir kala air pasang tinggi. Badan jalannya sering tinggi.

    “Insya Allah tahun ini kita prioritas pembangunan jalan desa yang sudah kita siring kita tingkatkan penimbunannya yang menuju kawasan pasar desa agar lancarnya prekonomian masyarakat desa, demikian juga arus tranportasi penyebrangannya,” kata kades termuda ini.

    Pantauan beritasampit.co.id jalan desa tersebut merupakan penghubung beberapa RT yang ada di desa tersebut. Untuk Desa Sebamban ada 5 RT dan 2 RW dengan jumlah penduduk 600 jiwa. Sedang pengguna jalan Ungus Mat Usup lebih banyak penduduknya.

    Karena warga yang bermukim dibibir pantai merupakan penduduk asal yang berdiam didaerah bantaran sungai dulunya. Dan jumlah jiwanya yang menempati pinggiran sungai lebih banyak dari permukiman baru sekitar jalan provinsi.

    Penduduk sekitar pantai lebih banyak ada 3 RT yakni RT2,4 dan 5, dengan jumlah jiwa sekitar 60 persen atau 450 jiwa. Sedang sebaran warga lainnya sekitar jalan Provinsi Kotim-Seruyan hanya dua RT yakni, RT 1 dan 3 sekitar 40 persen.

    Barang tentu peningkatan jalan desa sepanjang 3 kilometer itu sangat diperlukan masyarakatnya yang lebih banyak dan mereka juga mengharapkan adanya bantuan dari Pemerintah daerah.

    (mar/beritasampit.co.id)