​Kasus Limbah PT SCC Terkendala Hasil Laboratorium, Dewan Desak DLH

    SAMPIT – Sampai saat ini penyelidikan terkait kasus dugaan pencemaran lingkungan oleh pabrik pengolahan minyak mentah PT SCC, yang beroperasi di wilayah Kecamatan Cempaga Hulu, itu terkendala hasil Laboratium oleh pihak DLH selaku saksi ahli dalam kasus ini.

    Kasat Reskrim AKP Samsul Bahri, sebelumnya mengatakan pihaknya memang sudah memangil sejumlah saksi baik dari masyarakat dan pihak perusahaan itu sendiri. Namun dikonfirmasi kembali Rabu (26/7/2017) tadi sore, Syamsul Bahri kembali mengatakan saat ini belum ada perkembangan terkait penyelidikan kasus tersebut. “Belum, kami menunggu hasil belum laboratorium,” ungkapnya.

    Menanggapi hal ini Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotim, Rudianur mendesak agar pemerintah daerah terkhususnya dinas lingkungan hidup (DLH) supaya bisa terbuka kepada publik terkait hasil laboratorium sampel air sungai Bunut Desa Rubung Buyung  beberapa waktu lalu yang diduga sudah tercemar oleh limbah diduga limbah milik PT Surya Citra Cemerlang (SCC) tersebut.

    “Kami minta DLH untuk terbuka dengan hasil laboratorium dan melakukan jumpa pers kepada publik, dan perusahaan yang bersangkutan harusnya dijatuhkan sangsi baik secara hukum maupun administrasi sesuai surat mediasi yang secara tidak langsung merupakan pengakuan pihak perusahaan ”ujar Rudianur.

    Dia juga mengatakan jika pemerintah daerah tidak menjatuhkan sangsi maka tidak menutup kemungkinan kejadian seperti ini bakal terulang lagi ,oleh sebab itu selain membuat efek jera kepada pihak investor, pemerintah daerah juga perlu melakukan cek semua kolam limbah se Kotim guna meneliti apakah sudah memenuhi standar pemerintah atau tidak.

    “Kami minta tim audit jangan hanya pokus keluasan lahan atau pun lainnya namun secara keseluruhan harus dicek semua termasuk kolam limbah dan pabrik cpo,” tuturnya. Sementara berdasarkan cacatan wartawan kejadian limbah bocor yang sudah mencemari sungai bunut menyebabkan ikan mati itu terjadi pada tanggal (18/6/2017) lalu dan hasil sampel air sungai bunut dikirim kelaboratorium di Jakarta oleh pihak DLH untuk memastikan kandungan limbah yang sudah mencemari sungai bunut tersebut.

    (drm/beritasampit.co.id)