​Ini Bukti FBIM Membawa Berkah Bagi PKL di Sampit 

    SAMPIT – Pelaksanaan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) dan Kalteng Quality Expo di Kota Sampit, kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), memberikan berkah tersendiri bagi pedagang kaki lima (PKL), penjual souvenir hingga penyedia jasa menjahit.

    Seperti yang dituturkan Hamdi (28), salah seorang pedagang pentol keliling. ”Alhamdulillah, dagangan lumayan laku mas. Kemarin sampai kehabisan, jadi hari ini bikin sedikit banyak apalagi sekarang malam penutupan pameran dan ini juga tinggal sedikit lagi habis,” ujar Hamdi, saat dibincangi beritasampit co.id Selasa (23/5/2017).

    Menurut Hamdi, selain mangkal diarena pameran pada malam hari, pagi hingga siang dan sore hari dirinya berkeliling mencari keramaian seperti jalur karnaval atau tempat-tempat dilaksanakannya lomba kegiatan FBIM seperti sekitar Taman Kota, Ikoon Jelawat dan Pelabuhan Habaring Hurung.

    Bukan hanya pedagang pentol keliling, Pantauan Berita Sampit, selama FBIM berlangsung warung makanan dan toko souvenir juga tidak luput dari serbuan para pembeli yang berasal dari luar daerah.

    Mereka merasakan dan membeli panganan atau oleh-oleh khas Kotim untuk kenang-kenangan pernah berkunjung ke Bumi Habaring Hurung. Bahkan berkah kegiatan FBIM ini juga dirasakan oleh penyedia jasa menjahit.

    Latif (30), seorang penjahit yang mangkal di komplek pasar Sampit mengungkapkan, sejak seminggu sebelum kegiatan berlangsung hingga sehari sebelum malam penutupan tempatnya bekerja banyak menerima orderan.

    “Kalau sebelum kegiatan orderan yang masuk kebanyakan membuat setelan baju batik khas kalteng atau khas Kotim lengkap dengan lawung atau penutup kepala khas dayak,” katanya, Kamis (25/5/2017).

    Menurut Latif, banyaknya orderan membuat dirinya dan penjahit lainnya harus bekerja extra hingga malam untuk menyelesaikan pesanan. Sebab orderan yang diterima bukan saja dari dalam kota, tapi juga dari kabupaten tetangga, seperti Seruyan.

    “Kalau pelanggan dari kabupaten lain mereka hanya ingin merubah potongan baju atau membuat acessories buat karnaval. Belum lagi para peserta yang ingin mempersiapkan baju untuk menari atau lomba,” ungkapnya.

    (jun/beritasampit.co.id)