​HMI Demo Program Nawacita Jokowi Gagal

    PALANGKA RAYA – Puluhan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palangka Raya turun ke jalan untuk mengoreksi program nawacita yang dijalankan selama pemerintahan Presiden Jokowi-JK, Sabtu (20/05/2017).

    Aksi damai ini bertepatan pada Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei. Aksi damai HMI yang digelar dibundaran besar Kota Palangka Raya dijaga ketat oleh aparat kepolisian berseragam lengkap untuk menjaga kondusifitas aksi.

    Dalam orasi David Sumbogo kader HMI Cabang Palangka Raya menyampaikan pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang tidak merata di seluruh daerah membuktikan kegagalan nawacita, Jokowi-JK dan kabinetnya terbukti gagal.

    “Kami menuntut pemerintah pusat agar bertanggung jawab atas kegaduhan yang terjadi belakangan ini. Bersikap tegas dan bijaksana dalam menyelesaikan masalah kebangsaan saat ini. Tidak memihak terhadap siapapun, menghentikan intervensi terhadap lembaga peradilan, tangkap penyebar berita hoax, kembalikan subsidi normalkan subsidi rakyat, tinjau kembalo UU perguruan tinggi, pahami dan pelajari kembali UU ormas,” ujarnya, disela berorasi di Bundaram Besar Palangka Raya (20/5/2017).

    Disampaikan Ketua Umum HMI Cabang Palangka Raya Rahmat Fauzi dalam orasinya bahwa situasi politik yang akhir-akhir ini banyak membuat keresahan dikalangan masyarakat sehingga mengganggu stabilitas nasional.

    Masyarakat saling tuding-menuding, hujat menghujat bahkan muncul gerakan-gerakan sparatis yang mengganggu keamanan negara. Terlebih lanjutnya, program nawacita Jokowi dinilai tidak semanis apa yang dicanangkan.

    Terbukti di Indonesia permasalahan pemerataan pembangunan, perekonomian, penegakan hukum dan sekarang banyak isu-isu intoleransi, gerakan-gerakan yang mengancam kesatuan bangsa tidak mampu diselesaikan oleh Jokowi-JK dan kabinetnya,

    “Aksi ini sengaja HMI cabang Palangka raya gelar atas kondisi negara saat ini, khususnya kepemimpinan Jokowi-JK dan program nawacita yang sampai sekarang tidak mampu dilaksanakan dengan baik,” ungkapnya.

    Terkhusus untuk masyarakat kota palangka Raya dan Kalimantan Tengah pada umumnya agar tidak terpengaruh dengan isu-isu perpolitikan di tingkat nasional yang hanya akan mengakibatkan renggangnya keharmonisan yang sudah terjaga dengan baik di bumi tambun bungai Kalimantan Tengah dari dulu hingga sekarang.

    “Pancasila, bhineka tunggal ika dan Falsafah Huma Betang harus kita pegang teguh oleh setiap masyarakat kalimantan tengah,” tutupnya.

    (dsz/beritasampit.co.id)