WADUH !!! Bundaran KB Sampit Jadi Tempat Esek-Esek, Murah 50 Ribu Bisa Pijet dan Ngesek

    MARKONAH : “Pijet lima ribu, kalau kentu 50 sampai 150 ribu tergantung tempatnya. Kalau mainnya di sini Rp 50. Kalau diluar ya segitu nilainya”

    SAMPIT – Siapa yang tidak kenal dengan tempat praktek prostitusi berbau seks dibilangan komplek kawasan Bundaran KB, Kecamatan MB Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur.

    Dengan kedok warung remang-remang para PSK menutupi jati dirinya demi menghindari kicauan dan perhatian orang-orang yang tidak menyukai tempat itu di buka.

    Praktik bongkar pasang alias eksekusi yang terjadi sejak beberapa tahun lalu sampai sekarang ini,oleh jajaran Satpol PP disebut-sebut hanya sebagian warna belang aksi kucing-kucingan belaka.

    Fakta lapangan bicara lain, bahkan penghuni atau pemilik usaha esek-esek itu sudah mengetahui kapan jadwal eksekusi itu dilakukan sejak jauh hari.

    Hal ini terungkap ketika wartawan beritasampit.co.id, melakukan investigasi dilapangan, Rabu (17/5/2017) sore. Cukup menempuh jarak beberapa Kilo Meter dari pusat Kota, atau tepatnya kurang-lebih Tiga kilo meter dari simpang tiga Jalan Kapten Mulyono naik menuju arah Bundaran Burung tepat sebelah kiri bedeng jalan.

    Bisa kita lihat deretan warung-warung dari bahan material seadanya itu bediri. Disitulah praktek mesum yang berbahaya bagi kesehatan lantaran terlalu bebas di praktekkan untuk umum itu dilakukan.

    Bahkan dibagian belakang bangunan sudah disiapkan tempat ruang khusus 2×2 meter di bagian belakang warung tersebut. Dalam setiap warungnya minimal berisi tiga sampai empat orang wanita yang mana semuanya merupakan PSK jebolan dari Komplek Lokalisasi.

    Hal ini diungkapkan sendiri oleh Markonah wanita asal Jawa Tengah yang sudah puluhan tahun tinggal di kota sampit ini.

    Markonah yang tidak menyadari keberadaan wartawan ini dengan leluasa berkeluh kesah, bahkan saat awak media menanyakan apa artinya pekerjaan seperti baginya, wanita berambut panjang sebahu berusia Empat Puluh Enam Tahun ini tidak berat hati menceritakannya.

    “Saya sudah lama di sini (sampit) sejak pertama buka Wonodadi dulu saya sudah tau sampit, memang angkatan saya sudah ada yang meninggal ada juga yang sekarang jadi bos disini, sayakan ada bos nya disini,” ungkapnya.

    Bahkan wanita yang mengaku memiliki tiga anak ini terbuka menceritakan pertualangan seksnya dengan para lelaki hidung belang di beberapa hotel kelas melati bahkan sampai kelas berbintang.

    “Jangankan satu banding dua, satu banding lima saya juga pernah, di Hotel WL dulu waktu rame-ramenya,sekarangpun masih berani kalau ada yang mau,” sahutnya lantang.

    Sedangkan saat disinggung berapa penghasilan perbulannya, dia menyatakan tidak menentu karena harus terikat dengan bosnya yang menyiapkan segala falsilitas kerja termasuk saat berurusan dengan petugas.

    “10 juta sudah paling besar,karena gak nentu,kalau lagi rame pelanggan pasti lumayan dapat perbulannya,di potong utang juga sama bos,baru bisa pulang ke jawa,” timpalnya.

    Sedangkan NI PSK berbadan kurus rambut agak tomboi di atas leher yang tak lain masih anak dibawah umur ini, rekan Markonah mengaku tidak takut apabila di razia petugas bahkan sampai pada eksekusi bangunan milik bosnya itu.

    “Bulan puasa ini baru dibongkar, nanti juga kami bongkar sendiri, kalau sudah lewat bulan puasa kami buka lagi,” cetusnya.

    Dari pantauan lapanganpun disaat siang bolong lokasi tersebut merupakan tempat nongkrong para lelaki hidung belang yang mana didominasi 50 tahun keatas. Bahkan Narti langsung dibawa menggunakan motor matic milik seorang kakek yang melaju kearah Bundaran KB Bawah untuk melakukan hubungan intim di hotel.

    BERSAMBUNG

    (drm/beritasampit.co.id)