​Coing Ternyata Sosok Tempramental, Sang Ayah Sering Jadi Pelampiasan

    SAMPIT – Tentunya masih ingat Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukan oleh Coing (22) warga Desa Pondok Damar RT001, RW001 Kecamatan Mentaya Hilir Utara Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ini terhadap ayah kandungnya, Ekok (42), pada Kamis (11/5/2017) lalu.

    Pemuda yang dikenal mudah emosi (tempramental) ini hingga kini masih dalam proses penyidikan pihak Polsek Sungai Sampit.

    Dari hasil pengembangan penyidik terkuak bahwa aksi pemukulan yang dilakukan Coing terhadap ayah kandungnya tersebut sudah sering terjadi sehingga orang tuanya tidak bisa lagi memaafkan kelakuan tersangka sehingga melaporkannya ke polisi.

    Hal ini diungkapkan Kapolres Kotim AKBP Johanes P Siboro melalui Kapolsek Sungai Sampit Iptu Masriwiyono SH Kamis (18/5/2017) tadi pagi mengatakan, tersangka KDRT atas nama Coing tersebut sudah resmi ditetapkan tersangka sesuai dengan barang-bukti diperkuat hasil visum pihak rumah sakit, dan keterangan dari sejumlah saksi lainnya.

    “Menurut pengakuan ibu tersangka, tersangka ini adalah anak pertamanya, meskipun sudah berumur 22 tahun dia masih tinggal bersama orang tuanya, karena belum menikah, memang menurut ibu tersangka, perlakuan kasar hingga pemukulan itu sudah beberapa kali terjadi,” kata Masriwiyono saat dibincangi beritasampit.co.id.

    Selain itu dia juga menambahkan, tersangka sendiri merupakan sosok tempramental sehingga mudah emosi dan berbuat nekat. Hal ini diperoleh dari ibu tersangka saat dimintai keterangan oleh penyidik.

    “Pada saat kita lakukan pemeriksaan,memang tersangka tidak mengakui bahwa ia telah menendang kemaluan ayahnya, namun adik perempuannya yang masih berumur 7 tahun itu sempat melihat kejadian tersebut,” timpal Masri.

    Bahkan menurut ibu tersangka pria yang berprofesi sebagau supir ini tidak terima apabila di tegur oleh orang-orang dirumahnya, termasuk ibu dan korban sendiri.

    “Saksi juga mengatakan bahwa anaknya ini sudah kerap kali melakukan aksi kekerasan terhadap orang tuanya lantaran tidak terima ditegur,” tutupnya.

    (drm/beritasampit.co.id)