​Hari Libur “Waisak” 2561 Diguyur Hujan Petugas Satlantas Polres Kobar, Tetap Siaga

    PANGKALAN BUN – Hari libur,ml memperingati Hari Raya Waisak 2561 di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), sejak subuh Kamis (11/5/2017) sampai pukul 10.00 WIB pagi diguyur hujan. Namun jelang tengah hari tinggal gerimis yang diwarnai cuaca mendung.

    Pantauan beritasampit.co.id, saat di lokasi Bundaran Tugu Marunting Batu Aji Pangkalan Lima, nampak sejumlah aparat Lantas Polres Kobar,berjaga-jaga dihalaman Vihara Graha Sailendra Pangkalan Bun, sambil mengatur arus lalulintas dan pakir para pengunjung yang warha Tionghoa berdatangan ke Wihara.

    “Hari ini tidak ada giat razia kendaraan Pak,(Oprasi Patuh Telabang.red), kami juga dari Lantas diikut sertakan sebagai Pam di Vihara Sailendra di Km.09, untuk berjaga-jaga, sekaligus mengatur arus lalulintas dan parkir karena letak vihara dipinggir jalan raya, situasi aman dan terkendali,” kawa AKP Asdini Pratama Putra,yang hari libur ini dia tetap tugas.

    Terpisah, beberapa pengunjung Vihara mengatakan, makna kerukunan perayaan waisak menjadi hal yang sangat penting, di tengah hiruk pikuknya berbagai peristiwa, di dunia baik dari kejadian alam maupun tingkah laku kehidupan manusia.

    “Namun jika semua kembali ketujuan awal maka kita bisa intropeksi, untuk merenungkan, bahwa momen waisak juga digunakan sebagai perenu­ngan demi mencapai suatu pencerahan sebagaiman yang diraih Sang Budha dalam kehidupannya di dunia,” ungkapnya.

    Umat Budha melakukan meditasi mengenakan tiga peristiwa di masa kehidupan sang Budha. Dengan itu maka di seluruh Indonesia memperingati peristiwa agung yang terjadi pada kehidupan sang Budha Gautama pada 2561 tahun silam.

    “Tiga peristiwa penting tersebut adalah kelahiran bayi Shidarta, pertapaan Sdiharta, dan wafatnya sang Budha,” ungkapnya.

    (man/beritasampit.co.id)