Sempat Dihakimi Massa, Motor Dua Pencuri di Desa Regei Lestari Dibakar

    SAMPIT – Dua orang pencuri bermaksud menaiki gedung sarang walet di Desa Regei Lestari, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawarinhin Timur, tertangkap warga.

    Dua pencuri yang bisa dibilang gagal, karena pintu gedung walet yang terkunci kuat dan adanya penjagaan gedung itu mengalami kesialan.

    Pencuri asal Pulau Hanaut itu tak bisa berkutik saat aksinya ketahuan warga. Begini kronologisnya. Pencuri berinisial Ril dan NI pada Jumat (21/4/2017) malam melakukan aksinya. Namun karena gagal, akhirnya barang yang ada disekitar gedung walet milik salah satu masyarakat setempat ingin diembat kedua pelaku.

    Kala itu sebuah sepeda motor berikut dua helem yang terpasang dimotor juga ungin diambil. Sial, aksi mereka ketahuan pemiliknya yang meneriaki maling dan mereka kabur dengan langkah seribu membawa helem namun tak sempat membawa sepeda motor yang ingin dicurinya.

    Akan tetapi kendaraan mereka berdua tertinggal ditempat kejadian. Warga masyarakatpun mendadak heboh malam itu. Massa langsung melakukan pengejaran menggunakan mobil hingga memepet kendaraan pelakunya sampai ke desa tetangganya Desa Basawang.

    Kedua pelaku merasa terdesak lantas membelokkan ke arah kendaraannya kejalan desa menuju jalan SPM 1 Desa Basawang. Kedua pencuri itupun menyembunyikan kendaraannya disekitar kawasan sekolah tersebut. Lantas kedua bagundal itu lari masuk kedalam semak-samak belukar hutan sekitar. 

    Massa yang emosi terus menggejarnya kedalam hutan sekitarnya malam itu hingga pencarian sampai siang hari. Dan keduanya ditemukan dan dihakimi massa hingga babak belur. Dan kendaraan milik pelaku dibakar massa yang emosi saat itu.

    Informasi yang dihimpun beritasampit.co.id, kejadian pencurian Sabtu malam itu, dua bagundal ini sudah dincar. Karena menurut warga banyak pemilik rumah walet yang kebobol karena ulah pencuri walet yang saat menjadi-jadi. 

    Dari informasi warga yang mengintip keduanya, sebelumnya kedua bagundal itu mendatangi gedung walet wilayah itu. Karena ada penjagaan kiranya mereka waspada dan tak berani.

    Kedua pencuri itu merasa operasi malamnya tak membuahkan hasil. Hingga apapun yang ada dari kelalaian orang jadi incarannya. Kebiasaan masyarakat Regei menaruh kendaraan diteras tak pernah ada yang mengambilnya.

    Rupanya saking sialnya, kedua pencuri itu mau mengembat kendaraan yang berparkir diteras rumah. Begitu mengambil dua helm dan mau membawa kendaraan langsung kepergok diteriaki warga dari dalam rumah hingga membangunkan masrayakat setempat.

    Pada malam itu keduanya hanya sempat membawa dua helm yang tergantung diatas stang sedang kendaraan tersebut. Oleh massa malam itu terus dikerjar hingga masuk-semak belukar sekitar hingga kabarnya masaa mengejar nyampai kedesa Kuin Permai yang juga ada pondok dan bersembunyi dalam pondok warga desa itu. 

    Masyarakat yang tahu ciri – ciri kedua bagundal itu langsung menangkapnya. Identitas kedua pelaku berasal dari desa Serambut, kecamatan Pulau Hanaut, berinisial Ril (32) dan Ni (28), kedua ditemukan massa pada Sabtu (22/4/2017) sekitar pukul 10.00 WIB siang dan kemudian langsung diserahkan warga ke pihak Polsek Jaya Karya Samuda pada pukul 12.00 WIB, untuk memprosesnya.

    Kepala Desa Regei Lestari, ketika dikonfirmasi beritasampit.co.id, pada minggu malam melalui Whats App (WA) nya membenarkan kejadian pencurian itu. Katanya, keduanya pencuri hendak mengambil kendaraan yang parkir diteras rumah warganya di RT V. 

    Kedua bagundal itupun setelah mendekati rumah warganya, kebetulan orang rumah itu katanya masih belum tidur dan melihat kawanan pencuri mengambil helm dan hendak membawa sepeda motor miliknya itu pemiliknya langsung meneriakan maling. ” Ya benar pelakunya sempat membawa dua buah helm milik warga,” ujar Saprudin menceritakan.

    Ditambahkannya, kedua pelaku lari naik kendaraan dan dikejar oleh massa pada Sabtu malam hingga pelaku meninggalkan kendaraaan dan melarikan diri masuk kedalam semakbelukar hutan sekitar.

    “Ada empat desa yang berjaga malam itu,semua warga desanya dari malam kejadian itu hingga siangnya tidak ada yang tidur atas pelaku yang membuat onar tersebut,” ujarnya. Kades sangat menyayangkan atas emosi massa tak terhindarkan hingga membakar kendaraan milik pelaku.

    (mar/beritasampit.co.id)