​Harga Karet Kian Anjlok, Ekonomi Petani  Kembali Terpuruk !

    SAMPIT – Setelah adanya kenakian harga karet mencapai Rp 10 ribu perkilogram pada Januari 2017 lalu, sempat membuat gembira masyarakat lokal Kotawaringin Timur, yang bergelut pada sektor perkebunan getah karet.

    Tapi sungguh disayangkan, kenaikan harga jual getah karet tak bertahan lama, hanya sekitar tiga bulan saja harga karet kembali anjlok dikisaran Rp 6.300 perkilogramnya.

    Hal ini sungguh membuat sedih para petani karet dan pengusaha getah karet yang menaruh pengharapannya untuk menopang hidup pada sektor tersebut.

    Arud salah satunya, warga Kota Besi Hilir yang berprofesi sebagai penyadap getah karet merasakan dampak penurunan harga getah karet di ekonomi keluarganya.

    “Saat harga karet naik dulu, yah lumayan lah penghasilan saya, bisa saja sehari sekitar Rp 100 ribu. Tetapi sekarang sungguh sangat sedikit, ditambah lagi cuaca yang tidak menentu, karena kalau hujan maka karet tidak bisa disadap,” kata Arut, Jumat (13/4/2017).

    Arud juga menceritakan bahwa dirinya sempat bekerja di perusahaan sawit, akan tetapi setelah mendengar harga karet naik, ia pun berhenti kembali ke kampung menjadi penyadap getah karet. Tetapi ternyata kenaikan harga getah karet tak bertahan lama.

    Arud berharap pemerintah dapat mensejahterakan para petani karet. Sebab karet masih menjadi pengharapan sebagian besar masyarakat.

    “Dulu sewaktu harga getah karet tinggi, kami petani karet, khususnya kami ya, ekonomi lancar, bisa makan enak, tetapi sekarang beli ikan saja pikir-pikir dulu. Harapannya pemerintah cari solosi lah bagaimana harga karet dapat naik lagi, karena masyarakat khususnya di Kotim masih banyak berharap pada sektor ini,” jelasnya.

    (fzl/beritasampit.co.id)