​Ikan Duyung Masih Menjadi “Mitos” Warga Pesisir Pantai Kumai, Ini Ceritanya…

    SULIT DIPERCAYA, tapi kenyataanya masih ada yang ‘percaya’ bahwa Ikan Duyung saat muncul kepermukaan laut, dan berjemur di batu karang atau pasir pantai di ‘mitoskan’ bagian atas tubuhnya menjelma menjadi bentuk manusia perempuan berwajah cantik.

    Dan sampai sekarang Ikan Duyung, yang sekali-kali sering muncul di sekitar perairan laut Senggora, Sepagar dan Gosong Beras Basah Teluk Bogam, pesisir Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat, masih menjadi ‘mitos’ atau legenda bagi warga pesisir Kumai.

    “Karena dilaut sulit ditemui,tapi tiba-tiba muncul dipinggir pantai, menjemur di pasir, kata warga nelayan yang sempat melihat ikan Duyung ,bagian atasnya menampakan wajah perempuan cantik,” aku Pak Saleru, salah seorang nelayan di pesisir Kumai, saat dibincangi beritasampit.co.id.

    Bahkan, karena Ikan Duyung sering disebut Ikan Aneh,warga nelayan apabila saat menjaring dapat Ikan Duyung,langsung dikelautkan lagi. ”Ngeri juga pak, lihat postur Ikan Duyung itu,karena bentuknya lain,” imbuh Saleru. Lain lagi kata Markum,yang hobynya mancing di tengah laut,sekitar perairan Gosong Senggora ,yang kalau lautnya agak surut bermunculan pasir putih.

    “Saat perahu kecil,yang ditumpang saya dengan 4 teman pemancing, labuh jangkar dari batu,tia-tiba muncul Ikan tapi bagian kepalanya lain,seperti ada rambutnya hitam.Kata,teman itu katanya Ikan Duyung.Dan kalau pemancing ditemui Ikan Duyung,harus segera pindah mancingnya ke lokasi lain,” ujar Markum.

    Terpisah, Happy Kepala Bidang Budidaya Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), mengatakan Ikan Duyung di perairan laut pesisir Kumai,hanya ada tiga pasang, artinya jumlah tersebut kurang dari 10 ekor. “Populasinya tiga pasang apabila ada bayinya kurang dari sepuluh ekor,” ujar Happy saat dikonfirmasi beritasampit.ci.od, Selasa (11/4/2017).

    Menurut Happy, duyung hidup di habitatnya yang terbatas di lamun jenis tertentu.Lamun kesukaan Ikan Duyung yaitu lamun yang mempunyai daun bulat kecil (Halophila).Hal itu diketahui dari jejak bekas makan duyung. “Terakhir Duyung terlihat di Beras Basah pada November 2016,” ungkap Happy.

    Dijelaskan,populasi Duyung sangat sedikit, karena angka lahir ikan yang dapat bertahan hidup hingga 70 tahun ini cukup lama. Yakni, berkisar antara sampai 7 tahun. Duyung biasanya menampakkan diri saat musim pancaroba, ketika air sedang pasang dan malam hari. “Kalau ada yang mengatakan Ikan Duyung,bagian atasnya sering menjelma jadi peremuan cantik .Itukan dongeng,ceritra saja,” tegas Happy.

    Sementara Syahrian Kepala Desa Teluk Bogam, Kecamatan Kumai,yang mendapat Piagam Penghargaan dari Basarnas Pusat,saat ada peristiwa jatuhnya Pesawat AirAsia QZ8051 Desember 2014, di Perairan Laut Teluk Bogam,mengatakan,bahwa daging Ikan Duyung, sangat enak.

    “Dulu jaman nenek moyang saya,ikan Duyung banyak ditangkap oleh nelayan,karena dagingnya enak melebihi enaknya daging Sapi, Kambing dan Ayam. Tapi,sudah lama sampai sekarang Ikan Duyung dilarang oleh pemerintah untuk ditangkap,” jawab Syarian, saat dikonfirmasi beritasampit.co.id Selasa (11/4), melalui telephon selulernya.

    (man/beritasampit.co.id)