BEM STIE Muara Teweh Kecam Kekerasan Di Kampus UPR

    MUARA TEWEH – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIE Muara Teweh ikut bereaksi menyusul insiden pemukulan mahasiswa Universitas Palangka Raya (UPR) yang terjadi saat Audiensi terbuka Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Palangka Raya (KBM-UPR) bersama Pihak Pimpinan Kampus Lingkungan Universitas Palangka Raya sabtu (01/04/2017).

    Presiden BEM STIE Muara Teweh Saleh Purwanto Minggu (02/04/2017) menyatakan kecamannya, dia menyayangkan terjadinya kekisruhan yang berujung pada brutalisme pemukulan oleh satpam kampus.

    “Pemukulan kepada salah satu mahasiswa dari UPR yang ditarik dengan kasar sangat disayangkan dan mencederai proses demokrasi di dalam dunia kemahasiswaan, ini patut diusut”.Katanya

    Aksi pemukulan tersebut tidak sepatutnya dilakukan pihak pengaman kampus, apalagi pemukulan terhadap mahasiswa UPR sendiri yang sedang menyampaikan aspirasinya pada mediasi di aula UPR tersebut.

    “Semestinya pemukulan itu tak perlu terjadi, karena aksi kawan-kawan berjalan tertib. Apalagi esensinya pengamanan dalam kampus ( Pamdal ) melainkan cuma mengamankan jalannya alur kegiatan”. rambah Saleh Purwanto yang juga ketua HMI komisariat persiapan Muara Teweh.

    Untuk itu ia mengharapkan adanya pengusutan secara tuntas dan kapan perlu Rektornya perlu diganti, karena kasus tersebut sangat mencederai dunia kampus UPR sendiri.

    ” Kapan perlu pemerintah pusat melalui Menristek dan dikti perlu turun tangan untuk melihat permasalahan ini dengan membentuk tim khusus.”katanya

    Aksi tersebut bermula saat dibatasinya waktu Mahasiswa untuk menyampaikan hal-hal yang ingin disampaikan terkait permasalahan menuntut transparansi dan akuntabilitas penelolaan keuangan mahasiswa dari pihak kampus.

    Salah satu dari Keluarga Besar Mahasiswa UPR saat itu berusaha meloby Rektor UPR meminta penambahan waktu untuk perwakilan UKM, KSR, PMI Universitas Palangka Raya. Kemudian mahasiswa yang melobi ditarik dan kemudian dipukul oleh satpam dari pihak Rektorat dan sontak menyulut emosi mahasiswa.

    (dsz/beritasampit.co.id)