Kasus KDRT Istri Oknum Polisi Katingan Sudah Ditangan Kejaksaan Memasuki Tahap Ke II, Benarkah?

    KASONGAN-Hebohnya Curhan salah satu Netizen yang menceritakan dirinya mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tanggga (KDRT) dari akun Arsy Paramita yang memposting status di dinding akun pribadinya bercerita meminta keadilan bagi dirinya dan Ibu Kandungnya.

    Mendapat Respon dari pejabat Kal-Teng Habib Ismail Wakil Gubernur Kalimantan Tengah yang meminta Arsy Paramita untuk bisa menemui dirinya. 

    Siapa sebenarnya Arsy Paramita? Setelah melakukan pengecekan dilapangan Arsy Paramita ternyata bernama lengkap Desy Paramitasari Istri seorang Anggota Polisi yang bertugas dilingkup Polres Katingan.

    Wartawan beritasampit.co.id menelusuri berkas perkara yang diceritakan Desy Pararamita Sari Kekejaksaan Negri Kasongan yang meminta keadilan Hukum.

    Saat wartawan beritasampit melakukan pengecekan ternyata benar Kasus tersebut sudah ada ditangan Kejaksaan dan sudah ketahap II. 

    Namun sayanganya wartawan beritasampit tidak diperkenankan untuk wawancara dengan pihak kejaksaan hanya puas dari jawaban parantara satpam kejaksaan. 

    “Ya memang Benar Kasus Desy Paramitasari dan Suaminya (AH) dan sudah tahap ke Dua, mohon maaf pihak kejaksaan tidak bisa diwawancari” ungkap Satpam yang menjaga. 

    Sebelumnya Desy Pararamita Sari menceritakan kejadian yang di alami dirinya sebagai berikut. 

    Pernikahan yang dilakukan bulan juli 2011 dengan seorang polisi yang bertugas di Polres Katingan yang masih belum dikaruniai anak.

    Memasuki tahun 2016 mulai mengguncang rumah tangga saya, tidak lain adalah kehadiran Wanita Idaman Lain (WIL), suami saya yang tidak pernah ringan tangan dan ngomong kasar itu sekarang menjadi kebiasaannya. 

    Sering saya mendengar dari orang-orang dan tetangga tapi saya tidak pernah mengubris mereka saya lebih percaya dengan suami saya. Saya melihat dengan mata kepala saya hal yg tidak wajar antara dia dan WIL itu tapi saya tidak langsung menemui mereka cuman menginggatkan kepada suami untuk jaga jarak dan meminta jangan sampai keluarga besar saya tahu?

    Karena bapak saya sakit beliau rutin cuci darah seminggu 2x dan ibu saya hypertensi. Saya memohon kepadanya untuk menyudahi itu semua.

    Dia berjanji, Ternyata janjinya bohong dia tetap mengulangi?

    Ketika dia marah dia memukul saya, mengampar muka saya, menendang saya melempar saya pakai remote dan apapun yang dia pegang saat itu pasti dia lempar kesaya, dan mendorong saya dipintu. Saya cuman bisa menanggis meratapi dan berpasrah ke Allah Taalla selalu meminta petunjuk kepadaNya.

    Hal ini sering terjadi, berulang-ulang saya mendapatkan penyiksaan dan berulang-ulang pula dia minta maaf karena khilaf melakukan itu. Dan berjanji tidak mengulangi.
    (Kwt)