Turunkan Angka Kemiskinan, Ini Saran DPRD Kotim

    SAMPIT – Target Pemerintah Kabupaten Kotim untuk menurunkan angka kemiskinan perlu didukung. Namun demikian, untuk mewujudkannya diperlukan berbagai langkah dan upaya. Salah satunya dengan memperbanyak peluang usaha dan lapangan pekerjaan (Kotim).

    Pernyataan itu diungkapkan oleh anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotim, Hero Harapanno, yang menilai salah satu penyebab tingginya tingkat pengangguran dan angka kemiskinan di Kotim, karena masih kurangnya lapangan kerja.

    “Yang harus dilakukan pemerintah menekan tingkat kemiskinan adalah menyediakan lapangan pekerjaan lebih banyak lagi,” ungkap Hero Harapanno.
    Dia juga berharap kepada masyarakat Kotim, khususnya yang tinggal di perkotaan jangan hanya berpikir untuk mencari pekerjaan saja, namun bagaimana bisa lebih kreatif menciptakan dan membuka lapangan pekerjaan sendiri.

    “Pola pikir masyarakat juga perlu diubah untuk lebih kreatif bagaimana menciptakan lapangan kerja sendiri yang juga bisa bermanfaat bagi orang lain,” katanya.

    Diakuinya, mengurangi angka kemiskinan merupakan salah satu program yang digalakkan oleh Pemerintah Daerah saat ini, seperti memfokuskan kembali pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), sehingga siswa yang lulusan dari sekolah itu diharapkan memiliki keahlian khusus di bidangnya masing-masing, yang mana mereka mendapatkan bekalnya baik itu digunakan untuk mencari pekerjaan ataupun menyediakan pekerjaan untuk dirinya sendiri.

    Seharusnya warga yang tinggal diperkotaan dapat menjadi contoh masyarakat yang tinggal di pedesaan. Karena di pedesaan masyarakatnya dapat menyediakan lapangan pekerjaan untuknya sendiri.

    “Saat ini banyak yang berpikiran bahwasanya masyarakat dipedesaanlah yang diidentikkan dengan kemiskinan. Padahal itu salah, justru merekalah yang mampu mencukupi kebutuhan hidupnya dengan bekerja individu ataupun kelompok dibandingkan dengan masyarakat di kota” ucap Hero.

    Apalagi masyarakat di pedesaan memiliki aset berupa lahan pertanian dan perkebunan, sehingga mereka dapat menciptakan pekerjaan untuk dirinya sendiri bahkan orang lain. Sedangkan diperkotaan yang padat penduduknya memiliki lapangan pekerjaan yang sedikit. (bro/beritasampit.com)