46 Penderita Bibir Sumbing Jalani Operasi Gratis

    SAMPIT – Puluhan penderita bibir sumbing dari keluarga tidak mampu, mengikuti operasi bibir sumbing gratis di RSUD dr Murjani Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

    “Kami sangat mendukung kegiatan sosial seperti ini. Banyak penderita bibir sumbing yang harus kita bantu karena ada juga penanganannya yang harus dilakukan lebih dari satu kali operasi, tergantung kondisinya. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat,” kata Kepala Bidang Pelayanan dan Rekam Medik RSUD dr Murjani, dr. Dwi Harjo Suyanto di Sampit, Kamis (23/4/2015).

    Operasi bibir sumbing ini dilakukan oleh tim dokter yang sebagian didatangkan dari Surabaya dan Jakarta. Sebelum dioperasi, para penderita menjalani pemeriksaan awal di Puskesmas masing-masing.

    Bibir sumbing bisa terjadi karena kelainan genetik, namun banyak pula yang disebabkan kekurangan zat tertentu saat dalam kandungan. Untuk itulah para ibu hamil disarankan berkonsultasi terkait konsumsi makanan bergizi serta memeriksaan perkembangan kondisi janin mereka.

    Kegiatan amal ini dilaksanakan atas kerjasama sejumlah pihak yaitu RSUD dr Murjani Sampit, Dinas Kesehatan, Yayasan Raayan Takayan, Yayasan Smile Train Indonesia dan Persatuan Keluarga Berencana Indonesia. Mereka bahu membahu membantu para penderita yang sengaja dijaring dari kelompok keluarga tidak mampu.

    “Kami membantu mulai dari tahap identifikasi, sosialisasi hingga mobilisasi. Kalau ada yang tidak berkemampuan untuk datang ke sini, kami membantu menjemput mereka agar mereka tidak terbebani. Ini bagian dari visi kami dalam kemanusiaan dan pembangunan, yaitu menyantuni, mengayomi dan memberdayakan,” kata Ketua Yayasan Raayan Takayan, Heri Hermawan.

    Yayasan Raayan Takayan dibentuk pada 2014 lalu yang digagas oleh sejumlah pengusaha angkutan, di antaranya Ketua DPC Organda Kotim, Zulkfli Nasution, selaku Ketua Dewan Pembina. Yayasan lintas suku dan agama ini sengaja dibentuk dengan fokus kegiatan membantu masyarakat miskin, melalui berbagai bidang sosial.

    Ketua Persatuan Keluarga Berencana Indonesia Kotim, Suhartono Firdaus, mengatakan, hingga Kamis pagi, sudah ada 46 peserta yang terdaftar. Tidak hanya dari Kotim, sebagian peserta ada pula yang berasal dari Kabupaten Seruyan, Katingan, Sukamara dan Kota Palangka Raya..

    “Sampai pagi ini masih ada yang mendaftar. Kita lihat kondisinya nanti. Kalau pesertanya lebih dari 50 orang, maka harus mendatangkan tim dokter tambahan,” kata tokoh muda yang akrab disapa Joko ini.

    Menurutnya, perlu ada sosialisasi di masyarakat karena masih ada yang beranggapan bahwa penderita bibir sumbing sebagai aib. Padahal kelainan fisik ini masih bisa dibantu dengan cara operasi. Masyarakat harus peduli karena penderita bibir sumbing juga punya hak yang sama untuk hidup normal dan menatap masa depan yang baik, seperti orang lain. (ris/230415/beritasampit.com)